shoooww timees.......

Selasa, 12 April 2011

J.U.S.T

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada kami”

Itulah dasar dari motivasiku untuk tetap bertahan hidup selain berusaha dan berjuang sebagai kewajiban utama seorang manusia.
Segala kehidupan akan bermuara pada kematian,,,
Hidup untuk mati, atau karena ada kematianlah maka lahirnya kehidupan??

Mana yang lebih pantas? Atau mana yang lebih mulia untuk dipertahankan? 

Aku memang bukan manusia baik, tapi karena Tuhan berbaik hati memberikan tenggang waktu hingga ujung usiaku semenjak aku dilahirkan, maka aku akan berusaha menjadikan hidupku yang hina ini sebagai ajang kompetisi ku agar mendapat penghargaan dari Tuhan. 
Walaupun sempat aku pesimis dan bahkan tidak mempercayai optimis itu benar-benar ada. Jika ada yang putus asa mengenai kehidupan? Akulah salah satu dari mereka. Jika ada yang merasa lebih baik mati lebih cepat daripada hidup lebih lama dikarenakan beban hidup? Akulah salah satu dari mereka. Jika ada yang berfikiran untuk bunuh diri? Akulah salah satu diantara mereka. Ada pertanyaan besar dibenakku mengapa aku harus terlahir? Mengapa Tuhan tidak men’taqdir kan aku sebagai ciptaannya yang lain terkecuali manusia? Ciptaannya yang diberi akal namun rumit, ciptaannya yang diberikan segala perasaan namun diringi dengan kecongkakkan, ciptaannya yang sempurna nan kokoh namun rapuh dan mudah hancur. Hingga pada akhirnya seorang kerabat menterjemahkan aku mengenai sebuah kesabaran, setetes rasa bersyukur dan selembar makna hidup yang tidak tertulis penuh pada lembaran itu, terjemahan yang membuyarkan lamunanku tentang arti sesungguhnya akan kehidupan. Dia sempat berkata “aku tahu apa yang kamu rasakan, dan aku memahami kamu. Kecantikan, kekayaan, dan segudang prestasi bukanlah sebuah tolak ukur. Tuhan tidak menyukai kaumnya yang pesimis, ketika lelah berlari dan hendak berhenti tapi Tuhan menyuruh mu terus berlari maka tetaplah berlari, karena kamu tidak akan tahu jika di ujung jalan terdapat sungai jernih penghilang dahaga. 

Ketika hendak mengakhiri segalanya tapi Tuhan menyuruhmu tetap bertahan maka tetaplah betahan, karena kamu tidak akan tahu jika diujung perjuanganmu ada akhir yang indah untukmu. Bukankah Tuhan men’taqdirkan segala sesuatunya dengan berpasangan? Ada keburukan juga ada kebaikan, ada hitam juga ada putih, perempuan dan laki-laki. Tuhanmu sungguh adil jika kamu pernah mengalami keburukan maka aku yakin suatu saat kamu akan menerima yang baik. Bagai sesuatu yang mutlak dan tak terbantahkan kamu yang terlahir dan kamupun akan mati, pasti! Terapkan itu maka kamupun akan menyakini akhir yang indah disela awal yang melelahkan”

1 komentar:

AmiRachman mengatakan...

Kunci setiap makhluk Allah untuk bertahan hanya 1 kata yang simpel, namun berat untuk dijalankan.
yaitu ikhlas...
4 thumb 2...