jika batuk sudah kronis, mestinya segera dibawa ke dokter.melalui pemeriksaan dengan USG,CT-scan, maupun laboraturium bisa ditentukan penyakit apa yang diderita.
tapi jika batuk disebabkan virus cukup diobati dengan obat batuk dengan obat batuk yang dijual bebas,"tetapi perlu hati-hati sebab setiap obat memiliki efek sampingan." kata dr Dewi itu,dosis juga mesti ditepati" soalnya kalau dosis dipakai melebihi dosis. akan berakibat pada ginjal."tambah dewi.
tak kalah penting adalah memperhatikan kandungan obat bagi penderita tertentu. misalnya jika penderita maag, maka hindari obat yang mengandung senyawa perangsang penyakit maag.
obat batuk yang beredar saat ini mencapai ratusan merek,masing-masing kekhususan,sehingga suatu merek belum tentu cocok untuk batuk tertentu. bahkan yang seperti diutarakan dr.tenjol poegar menjelang acara tertentu ilmiah tantang "infeksi saluran napas" di semarang (kompas,29 april 1994), ada obat yang bisa menyebabkan orang tua menjadi pikun atau mempercepat orang menjadi pikun.menurut dr.hadi martono yang mendampingi dr. Tjenol, bromida yang dikandung sebuah obat batuk yang beredar dipasaran bisa mempengaruhi saraf di otak, terutama fungsi daya ingat dan kognitif.. Maka bisa ditebak orang bisa pikun dalam mengkonsumsinya.
sumber ; intisari (kumpulan artikel kesehatan)